Menjelajahi Keindahan 4 Kaldera di Rinjani UNESCO Global Geopark dan Batur UNESCO Global Geopark Melalui Kegiatan Geotrip Expedition
Rinjani-Batur Geotrip Expedition merupakan program kolaborasi antara geopark Rinjani dan geopark Batur untuk menjajaki paket-paket geowisata yang ada di masing-masing geopark. Kegiatan di adakan mulai tanggal 27 – 30 April 2023 dimulai dari mengexplore Geopark Batur yang berada di Kabupaten Bangli, Bali. Peserta mengunjungi Museum Gunungapi Batur/Museum Geopark Batur untuk melihat koleksi kekayaan bumi (geo, bio dan budaya) yang ada di Geopark Batur dilanjutkan dengan mengunjungi geotrail Batur Kuno mengunjungi produk-produk aliran lava dari Gunungapi Batur di tahun 1905-1963.
Perjalanan dilanjutkan menuju geosite Kompleks Kerucut Sinder Yeh Mampeh
yang merupakan salah satu jenis gunungapi unik yang dapat ditemukan di dalam
Kaldera Batur dengan jumlah kerucut sinder mencapai 18 buah. Dari Yeh Mampeh
peserta mengunjungi salah satu tempat pemberdayaan tanaman organic yang ada di
Geopark Batur yakni Batur Organic Park, disini peserta belajar mengenai
pertanian organic dan pemanfaatan bahan-bahan organic sebagai pendukung
kehidupan dan belajar pengelolaan area pasca tambang. Peserta selanjutnya
menuju Ampupucamp untuk mendirikan tenda yang berada persis ditepi Danau Batur,
lokasi ini menawarkan keindahan Danau Batur dan fauna danaunya yang luar biasa.
Di tanggal 28 April peserta melakukan kegiatan pendakian ke Gunungapi Batur
dimulai pada pukul 04.30 WITA, namun sayang karena kondisi cuaca hujan peserta
tidak dapat melihat sunrises yang indah dari Gunung Batur. Di atas kawah 1
Gunung Batur peserta di ajak untuk melihat fenomena geologi dan keragaman
geologi yang ada disana dan diakhiri dengan photo bersama di tugu Geopark
Batur.
Selanjutnya peserta melakukan persiapan balik menuju ke Lombok dan mampir
dibeberapa objek wisata di Kabupaten Bangli seperti Penglipuran lalu menuju
Padang bay.
Di tanggal 29 peserta tiba di Lombok dilanjutkan menuju Museum NTB yang
mana tempat beradanya Pusat Informasi Geologi yang dimiliki oleh Geopark
Rinjani, di PIG ini peserta mendengarkan cerita mengenai pembentukan Kaldera
Sembalun, Rinjani hingga Gunung Barujari (merupakan gunungapi aktif), dengan
keberadaan keragaman geologi ini juga membentuk keragaman bidiveristas dan
keragaman budaya yang ada di Geopark Rinjani. Hal ini menarik bagi wisatawan
yang ingin mengunjungi geopark Rinjani sebaiknya dapat mengujungi Pusat Informasi
Geopark yang berada di Museum NTB ini untuk mendapatkan banyak informasi dari
Geopark Rinjani.
Selanjutnya dari PIG Geopark Rinjani peserta melanjutkan perjalan expedisi
ke Tanak Beak dalah satu lokasi ditemukannya bukti-bukti endapan hasil letusan
Samalas tahun 1257 yang mana terdiri dari beberapa lapisan endapan piroklastik
dan temukannya tembikar-tembikar yang diperkirakan hasil dari hempasan aliran piroklastik
ketika terjadi letusan. Diantara tembikar/artefak yang ditemukan ada yang
menyerupai tembikar yang berfungsi sebagai bagian atas dari suatu rumah adat
(hipotesis) sehingga kemungkinan di daerah tersebut dulunya terdapat pemukiman
tidak jauh dari lokasi Tanak Beak, selain itu di lokasi ini juga ditemukan
jejak-jejak arang kayu dan batang kayu yang masih insitu atau utuh di tempatnya
sehingga diperkiraan lokasi Tenak Beak ini dulunya merupakan hutan-hutan pinus.
Dari lokasi Tanak Beak peserta melanjutkan perjalanan menuju Sembalun, Rinjani yang menempuh waktu 2,30 jam melewati Taman Nasional Gunung Rinjani dengan keindahan hutan, bentangalamnya hingga fauna kera ekor panjang. Sesampainya di Sembalun peserta selanjutnya mendirikan tenda untuk menginap semalam.
Pada tanggal 30 April peserta kumpul pukul 06.00 WITA untuk melakukan
treking menuju Bukit Lawang yang berada diselatan dari lokasi kamping (PIG Sembalun).
Di geosite Bukit Lawang peserta dijelaskan mengenai pentingnya lokasi geosite
ini yang mana merupakan pertemuan dari tiga jenis batuan yang bersumber dari tiga
gunung yang berbeda mulai dari Rinjani, Sembalun dan Samalas. Disini juga kita
adapat melihat hijaunya hamparan perkebunan sayur-mayur dan kopi Sembalun yang
merupakan kopi unik yang dimiliki di kawasan ini. Dari lokasi Bukit Lawang
peserta melajutkan perjalanan menuju Desa Beleq, Sembalun yang persis berada di
bawah bukit Selong salah satu tempat view point yang indah di Geopark Rinjani.
Di lokasi ini peserta dijelaskan mengenai bagaimana masyarakat dulu atau
pertama yang tinggal di Sembalun ada di Desa Beleq ini, bangunan tradisional yg
khas di desa ini menyerupai bangunan rumah adat yang ada di Desa Sasak Ende di
Lombok, selain itu masyarakat juga punya tradisi unik yakni memayu-ayu dimana
tradisi ini merupakan kegiatan untuk menjaga keberadaan mataair-mataiar yang
ada di sekitaran Sembalun. Hal ini merupakan local wisdom yang menjadi
hal penting untuk dijaga dengan keberadaan geopark. Dari lokasi Desa Beleq
peserta berjalan setapak mendaki ke Bukit Selong untuk melihat panorama hamparan
sawah berlatarkan dinding kaldera Samalas.
Dari lokasi ini peserta
selanjutnya Bersiap-siap untuk melajutkan perjalanan ke Gili Lampu untuk melajutkan
perjalanan menggunakan boat menuju Gili Petangga dan Gili Bidara. Perjalanan
menuju Gili Petangga dan Gili Bidara dari Gili Lampu hanya men=mbutuhkan waktu
30 menit di lokasi ini peserta dikenalkan mengenai konservasi mangrove yang ada
di kawasan Geopark Rinjani dan dilanjutkan melihat salah satu gili yang
merupakan hasil batuan vulkanik terangkat ke permukaan menjadi sebuah pulau
yang eksotis dengan hamparan pasir putih yang terbentuk dari pecahan coral dan
tersusun oleh fosil-fosil kecil dari Binatang laut. Dengan ini berakhir sudah
kegiatan Rinjani-Batur Geotrip Expedition yang telah dilakukan selama 4 hari
dengan perjalanan datar hingga laut untuk menikmati keindahan dari 4 kaldera
Geopark yang luar biasa.
Geopark sesungguhnya merupakan nilai-nilai yang tumbuh di masyarakat tantang bagaimana manusia yang hidup disana, tentang flora fauna yang hidup disana dan membentuk sebuah keharmonisan bersama untuk keberlangsungan hidup di masa depan. Melalui kegiatan geotrip harapannya peserta dapat belajar dan mengenal potensi luar biasa yang dimiliki alam Indonesia melalui salah satunya yakni kunjungan ke Geopark dan sekaligus sebagai bentuk kampanye ber-geowisata di Indonesia.
Sampai bertemu dikegiatan geotrip di Geopark lainnya, Salam Geoparkians
Komentar
Posting Komentar