WISATA GEOPARK

 Geowisata menjadi tren pariwisata minat khusus di kawasan geopark. Keberadaan aktivitas geowisata menjadi beragam pilihan kegiatan wisata yang dapat dinikmati oleh wisatawan ketika berkunjung ke kawasan geopark. Kegiatan aktivitas geowisata yang dapat dilakukan beragam mulai dari aktivitas treking, jeep tour, bersepeda, trail running hingga berwisata mengelilingi danau menggunakan boat. Hal ini yang coba ditawarkan ketika wisatawan berkunjung ke kawasan Geopark Batur, Kintamani, Bangli, Bali melalui aktivitas geowisata Geotrail Wingkangranu.  Geosite Danau Batur berlatarkan bentangalam kaldera dan Gunung Abang. Geotrail Wingkangranu diambil namanya dari local wisdom yang berkembang di desa-desa yang berada di seputaran Danau Batur. Biasanya ketika wisatawan berkunjung ke kawasan Geopark batur hanya menikmati kegiatan treking gunungapi Batur, kini Geotrail Wingkangranu menawarkan aktivitas mengelilingi Danau Batur dengan menggunakan perahu boat dengan kapasitas 8-10 orang.  Kegiatan in

Kegiatan pariwisata di Indonesia berkembang dengan sangat pesat dan menciptakan berbagai macam produk wisata mulai dari wisata edukasi, wisata buatan, wisata desa, ekowisata hingga kini juga dikenal dengan geowisata sebagai wisata minat khusus.  apa yang dimaksud dengan geowisata ?  Geowisata Batu Angus, Ternate-Maluku Utara (source : Kemenparekraf RI) Geowisata ( geotourism ) bersal dari kata "geo" yang berarti bumi dan " tourism " yang berarti wisata, merupakan pariwisata minat khusus dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam seperti bentuk bentang alam, batuan, struktur geologi dan sejarah kebumian, sehingga diperlukan peningkatan pengayaan wawasan dan pemahaman proses fenomena fisik alam. Contoh objek geowisata adalah gunung berapi, danau, air panas, pantai, sungai, dan lain-lain. Geowisata juga kerap di kaitkan sebagai wisata berkelanjutan karena didalamnya terdapat unsur konservasi, dimana bertujuan untuk menjaga/melestarikan situs warisan geologi. Kegiatan

  Geosite Kubah Lava Bukit Bunbulan Gambar Geosite Kubah Lava Bukit Bunbulan, di Geopark Batur Merupakan salah satu geosite dari 21 geosite yg ada di kawasan Geopark Batur saat ini. Setiap geosite yg ada memiliki sejarah dan fenomena kegeologian yang saling terkait satu sama lain terutama tentang sejarah pembentukan Kaldera Batur dari 29.300 tahun yang lalu hingga saat ini. karena rangkaian fenomena geologi inilah membentuk kondisi bentangalam yang indah dan kita nikmati manfaatnya saat ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Dewasa ini perlahan masyarakat mulai menyadari keberadaan Geopark Batur tidak hanya sekedar nama ataupun sebagai kawasan, namun Geopark Batur memiliki sejarah kebumian, baik itu interaksi manusia dengan alamnya, manusia dengan manusia hingga manusia dengan Sang Pencipta sehingga menghasilkan budaya dan religiusitas yang sarat akan makna. Gambar citra satelite di Bukit Bunbulan oke kita lanjut cerita kita ke Geosite Kubah Lava Bukit Bunbulan, merupakan geos

  Geopark (Taman Bumi) merupakan sebuah wilayah geografi tunggal atau gabungan, yang memiliki situs warisan geologi (geosite) dan bentang alam yang bernilai, terkait aspek warisan geologi (geoheritage), keragaman geologi (geodiversity), keanekaragaman hayati (biodiversity), dan keragaman budaya (cultural diversity), serta dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan dengan keterlibatan aktif dari masyarakat dan pemerintah daerah, sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap bumi dan lingkungan sekitarnya - UNESCO. Geoheritage adalah keragaman geologi (geodiversity) yang memiliki nilai lebih dalam keunikan, kekhasan, dan keragaman sebagai suatu warisan. Geodiversity adalah gambaran keunikan komponen geologi seperti mineral, batuan, fosil, struktur geologi dan bentang alam. Geosite adalah objek warisan geologi (geoheritage) dalam kawasan geopark dengan ciri khas tertentu baik indivi

  Gambar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (https://sdgs.bappenas.go.id) Geopark adalah sebuah wilayah geografi tunggal atau gabungan, yang memiliki Situs Warisan Geologi (Geosite) dan bentang alam yang bernilai, terkait aspek Warisan Geologi (Geoheritage), Keragaman Geologi (Geodiversity), Keanekaragaman Hayati (Biodiversity), dan Keragaman Budaya (Cultural Diversity), serta dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan, dengan keterlibatan aktif dari masyarakat dan Pemerintah Daerah, sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap bumi dan lingkungan sekitarnya.  Setelah sebelumnya ada dua taman bumi (geopark) Indonesia, yakni Batur dan Gunung Sewu yang mendapat predikat taman bumi global UNESCO (UNESCO Global Geopark) pada 2016, pada April 2018, ada dua taman bumi Indonesia yang kembali mendapat predikat yang sama dari UNESCO, yaitu Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Ci

  Photo Batur UNESCO Global Geopark Pen g urangan risiko bencana di kawasan geopark sudah cukup lama di gaungkan setelah kejadian gempa dan tsunami besar di Tohoku, Jepang pada tahun 2011, sehingga pada pertemuan ke 5 dari Global geo park International Confrence 2012 bertempat di Unzen UNESCO Global Geopark 593 delegasi dari 31 negara menyepakati deklarasi yang diberi nama "Shimabara Declaration" dengan 8 poin yakni : Geopark harus memanfaatkan pengalaman masyarakat setempat dan kerusakan yang terjadi sebagai sarana pendidikan di daerah rawan bencana bumi; Geopark menyadari bahwa pendidikan tentang planet kita yang dinamis adalah cara paling efektif untuk membantu komunitas lokal kita hidup berdampingan sesuai dengan sifat kita yang berisiko; Demikian pula, Geoparks harus mendidik tentang perubahan iklim dan harus berusaha untuk dikenal karena pendekatan praktik terbaik untuk memanfaatkan energi terbarukan dan menggunakan standar terbaik "wisata hijau"; Geopark haru